Hidup ini merupakan kanvas-kanvas kehidupan. Saban masa menjengah tiba dan usia berlalu senja, semakin banyak palitan warna yang mencorakkanya. Yang pasti ianya bukan hitam... bukan juga putih semata. Apa lagi semakin menjengah usia remaja, semakin menempa alam dewasa, semakin menuju hari tua..semakin, semakin, dan semakin...hingga akhir usia, pasti kanvas tadi terpalit dengan seribu warna!Nah! alangkah indahnya kanvas tadi seandainya warna-warna itu harmoni bersama. Hinggakan dapat dikongsi indahnya oleh setiap mata yang memandang, lantas akhirnya bisa dibeli dengan harga yang lebih baik dari seisi dunia...
Lupakan kisah kanvas...
Kita hidup sebagai penghuni dunia. Lahir sebagai manusia, bukan malaikat, bukan yang dilaknat... bahkan menjadi makhluk yang mulia seandai betul tempat letakknya. Namun bila dicermin-cermin diri, ditenung-tenung kembali... masih lagi banyak yang berbaki...banyak lagi yang bersisa... bahkan terlalu banyak yang sia2! ya...sia2!...Cuba hitung kembali, amal2 kita yang sedikit itu... aaa...ditambah pula dengan maksiat dan dosa yang dibangga-bangga. Agak-agaknya, layakkah kita untuk bertemu dengan Nya? Atau adakah sememangnya kita merasakan hidup ini berakhir dengan kematian? "bajet mati... setle sume benda"
Ini pula kisah yang lain... Kita ini manusia, punya jiwa yang tersembunyi, bukan hanya sebatang jasad mati. kadang-kadang lahir wajah jiwa ini pada zahir seorang insan. Cuba perhatikan orang2 disekeliling kita. Ada yang wajahnya bagai dilimpah cahaya, cantik berseri... ada yang suram bagai mendung tanpa mentari... Ini cuma analisa dari hati ke hati, kerana jiwa yang suci pasti lahir pada pekerti. Namun ada satu spesis manusia, nampak baik dari segala segi, namun hakikatnya berkarat segala dengan nista yang tersembunyi! "yang ni kalau mati jawab la sendiri...." Ada satu spesis lagi tak kenal oleh manusia di bumi, namun dikenal dia sang penghuni langit. Hadir dia tidak disedari, namun kematiannya bak Uwais al Qarni.
Jadi, perlukah iman yang hakiki disembunyi? amal kan sahaja nafsi-nafsi... biar terkenal sahaja dilangit, esok diakhirat nanti tuntutlah syurga yang dicari. Namun hakikatnya Rasulullah juga manusia terkenal. Namanya harum segenap buana.. bahkan tetap dijanji syurga... bukankah ini qudwah yang dicari? maka laksanakan apa yang diamanahkan, turuti jejak-jejak perjuangan... hanya amal mampu membaiki kesilapan lalu... berubahlah diri ini kerana akhirnya ehsan ke syurga hanya dari Illahi...
Apa pun, berus2 lukisan masih lagi berjalan disaat kita membaca tulisan ini. Ambil kesempatan, mohon perlindunganNya
Semoga Allah melindungi diri ini dan semua.
Maksud ayat;
Wahai orang-orang yang beriman! Mengapa kamu memperkatakan apa yang kamu tidak melakukannya!
Amat besar kebenciannya di sisi Allah - kamu memperkatakan sesuatu yang kamu tidak melakukannya.
As-Saff (2-3)