Monday, April 16, 2012

Sekali air bah, pasir dipantai takkan berubah!


... Bak kata pepatah Sekali air bah, sekali pasir dipantai berubah... Hari ini bahagia, esok pula tiba masa berduka...

Melihat kepada resam manusia ini membuatkan saya terus berfikir... Seseorang yang membuatkan kita bahagia, juga mampu membuatkan kita kecewa... seseorang yang selalu menyantuni kita, bila-bila boleh pergi meninggalkan kita. Kita juga begitu. Jika hari ini kita cukup menyenangi seseorang, esok pula kita mudah membenci... Hari ini kita membenci, esok pula tiba-tiba kita menyayangi.... Jika hari ini kita mempercayai, esok pula kita meragui... Hari ini kita meragui, esok pula amanah yang kita beri...Apakah ini semua? padahal mereka adalah jasad yang sama. wajah yang sama...

Manusia...oh manusia... rupa-rupanya kita bukan sebatang jasad semata-mata... Ada ruh dan perasaan di dasar sana. Ruh ini hidupnya pada fitrah..akan tenang bila dekat dengan Pencipta. Bila berjauhan, ia akan meronta, gelisah dan lemah tak bermaya...   inilah ruh yang sakit... kerana itulah bila sekali air bah, pantai terus berubah....

Allahuakbar... jauhnya saya untuk mengungkapkan kata-kata ini, kerana saya juga tidak terlepas dari beremosi bila berhadapan dengan kerenah manusia...Kata bijak pandai ruh itu perlu sihat. Bila ia sihat, jangankan bah...biar tsunami pun yang melanda, tetap tegar di pantai. Hal ini membuatkan saya menginsafi diri... seringkali saya terasa hati kerana manusia... sering juga melempiaskan marah kerana manusia... sering menyukai kerana manusia... sering mempercayai kerana manusia... dan kerap pula mengharap pada manusia...

Hakikatnya segala pengharapan dan taruhan perasaan itu hanya kepada Pencipta... maka segala apa yang berlaku, kita akan redha...

 Harapan... kalau diletak diatas bahu makhluk bernama manusia memang akan selalu kecewa...

Mengharap itu hanya pada yang Esa. Kerana Dia akan  selalu ada... begitulah juga dengan perasaan-perasaan lainnya...

Jiwa yang tenang denga Rabbnya ini akan membuahkan manusia yang ajaib... Apakah manusia yang ajaib ini...? Manusia ajaib ini adalah hamba-hamba allah yang ikhlas di dunia. Dihatinya hanya ada Pencipta, maka dunia itu bukanlah medan utamanya... Tidak terkesan dengan persekitaran dan manusia-manusia sekelilingnya, bahkan tabah menempuh setiap ujian yang datang melanda...

Rasulullah saw bersabda:  
“Sungguh ajaib keadaan orang beriman, sesungguhnya semua urusan mereka berada dalam keadaan baik. Dan tiada yang memperolehi keadaan ini melainkan orang yang beriman sahaja. Sekiranya dia dianugerahkan sesuatu, dia bersyukur. Maka jadilah anugerah itu baik untuknya. Sekiranya dia ditimpa musibah, dia bersabar. Maka jadilah musibah itu baik untuknya” 
Hadith riwayat Muslim.

Saya belum lagi mampu menjadi sehebat ini... tetapi saya sangat merindui dan berusaha untuk menjadi seperti ini... Semoga Allah SWT bukakan jalannya untuk saya dan anda semua menjadi manusia yang ajaib....manusia yang mana, 'sekali air bah, pasir dipantai takkan berubah!'

Saturday, April 14, 2012

Practice what you teach (for me!)

For about six years studying in education field... I still keep on learning about becoming a good teacher or educator.  Up to this extend, I still can't guarantee that one day I could become a good educator with a scroll of degree in education. The same goes in my usrah group, the place were we build our understanding about Islam in a holistic way. When I became a naqib few years ago, I realize that I can't push my usrah members to change their attitude or whatever if I'm not doing the same so... this is reality an what had been taught by Rasulullah SAW.

The messenger of Allah would teach through his own noble personality. His behavior would inspire and motivate at the same time. His own actions were the best that can be in every scope of one's life, especially as an educator's.

The Holy Quran says;

لَقَدْ كَانَ لَكُمْ فِي رَسُولِ اللَّهِ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِمَنْ كَانَ يَرْجُو اللَّهَ وَالْيَوْمَ الْآخِرَ وَذَكَرَ اللَّهَ كَثِيرًا

"You have indeed in the Messenger of Allah, the best example for everyone, whose hope is in Allah and the Final Day, and who engages much in praise of God"  Al Ahzab 33:21

The ideal example is the example of the Messenger of Allah SWT, who's each and every action and word was revealed by Allah Himself. What better instruction can be than the instruction of the Creator Himself? 

'Amr ibn Al-'As r.a said about the Messenger of Allah s.a.w, "he does not command any good without being the first one to act on it.."

These words encompass a world of beauty in the art of teaching. These must not be a conspicuous disparity between what one says and what one does. If there is, what else do we call hypocrisy? And of course we don't want to be label as a hypocrite person.

Always remember, correcting others is based on correcting oneself. Therefore, I hope that, we will begin with our self so that it could be spread to others... I always believe that by having nothing, we can't give anything...There are still a lot of thing that need to be settled down within our self, yet the work of spreading the right and true message is still on going....

Wednesday, April 11, 2012

Kalau sebut je "ubat...ubat..." takkan jadi baik...

"Jadi kene la makan ubat tu.... "

Berikut merupakan secebis daripada pengalaman yang saya kutip melalui Shaykh Reda Bedeir dalam kuliah tafisr surah al Mulk... nak kongsi tapi tak tahu nak mula dari mana. InsyaAllah, ini cuma sebahagian kecil dari bingkisan ilmu yang dicurahkan..

al-Mulk, merupakan satu perkataan yang diterjemahkan oleh beliau sebagai the Dominian...
Sebelum berbicara panjang... mungkin sudah ramai yang mengetahui fadhilat dalam mengamalkannya. salah satu daripadanya sebagaimana yg saya perolehi drpd beliau;

Imam Ahmad recorded from Abu Hurairah that Allah's Messenger said:
"Verily, there is a chapter in the Quran which contains thirty ayah that will intercede on behalf of its reciter until he is forgiven. (it is): [Blessed be He is Whose Hand is the dominion]."
Bahkan banyak lagi dalil yang pernah kita baca dan dengar. Dii sini bukanlah tempat yang sesuai untuk membincangkan perincian tafsir surah ini. Namun beberapa selingan yang bermanfaat mungkin boleh dikongsi bersama.Antara perkara menarik yang beliau kongsikan adalah kisah bagai mana kita hari ini berinteraksi dengan alQuran. Situasi ini benar, banyak berlaku dan pernah terjadi...hari ini alQuran mungkin, ya...saya katakan 'mungkin' dilihat mulia oleh kebanyakan umat Islam, namun sudah hilang dari peri peranan pada makna 'mulia' yang sebenar.

Hari ini alunan merdu lontaran suara dari ayat-ayat suci ini barangkali cuma kedengaran apabila berlakunya kematian. Bayangkan suatu hari, seorang sahabat bertandang kerumah kita, dilihatnya beberapa mushaf diatas meja... lalu apa yang terpacul dari mulut mereka? "Innalillahiwainnaillaihirojiuun....who's death???" Barangkali ini cuma jenaka. Namun mungkin ada benarnya.Paling tidak kita melihat mulia dan peri pentingnya alQuran di dalam situasi begini...

Hari ini juga kita meyakini alQuran pelindung kita. Dengan sepenuh keyakinan kita letakkan mushaf tadi di bawah bantal ketika tidur.. Untuk apa? "Supaya mimpi tak ngeri", "supaya dijauhkan dari gangguan syaitan" bahkan mungkin ada yang berkata "InsyaAllah, saya selalu sakit kepala, dengan buat begini akan menyebuhkan segera"...dan banyak lagi. Dalam kenderaan kita letakkan mushaf kita. "untuk barakah.....", "takut nanti accident...","bla...bla...bla..." Mulianya al-Quran kerana menjadi 'pendinding' kita menjalani hidup seharian...

Tahukah anda..atas apa yg telah sebahagian dari kita perlakukan ke atas alQuran ??? ini jawapan Shaykh Reda;

"It is not the ink on paper that protect us... you only protected when it (the Quran) becomes your way of life..."

Al-Quran jika berteman di lidah, bersemi dihati dan berbuah dek amal... sudah pasti kita akan dikasihi oleh Sang pemilik segala cinta... melindung kita dari musuh yang nyata dan yang maya... Maka saya menyeru diri saya dan kawan-kawan...selidikilah semula sikap kita kepada al Quran....